Sabtu, 06 November 2010

Testimoni


PENTINGNYA KOMUNIKASI BAHASA-BICARA

Komunikasi adalah suatu rangkaian penyampaian informasi dari seseorang kepada sesamanya (orang lain) tentang ide, pengalaman, pendapat, keterangan, pengetahuan dan perasaan yang diungkapkan secara sadar maupun taksadar. Komunikasi pada manusia melibatkan pertukaran informasi tentang apa yang dipikirkan. Selama pemikiran tidak ada dalam bentuk fisik atau diperlihatkan, maka pertukaran tersebut tidak akan ada. Dengan sendirinya perlu sekali untuk mewujudkan informasi kedalam bentuk fisik tentang apa yang terjadi di dalam pemikiran, sehingga dapat disampaikan pada orang lain.

Hakekat Komunikasi :

· Kegiatan yang melibatkan dua individu atau lebih.

· Adanya suatu pesan (berupa perasaan/pikiran/gagasan) dari individu ke individu lain (penerima).

· Adanya keberhasilan dalam pengiriman pesan/dipahami.

· Adanya cara yang tepat dalam pengiriman pesan.

Saya harapkan anda membayangkan atau mencoba sendiri (beberapa jam saja) untuk berperilaku cara berkomunikasi tidak normal. Entah itu diam seribu bahasa, bicara cepat tak henti-hentinya, bicara dengan cara pelat (cedal), bicara tanpa menggunakan suara, berperilaku seperti autis - hiperaktif atau apasajalah yang membuat orang lain tidak mengerti maksud dan tujuan anda yang menarik perhatian itu. Setelah anda mencoba apa yang dirasakan oleh anda :

Ø Enakkah cara anda berkomunikasi seperti itu?

Ø Mengertikah orang lain dengan cara bicara anda?

Ø Apakah berpengaruh terhadap aktivitas anda yang lain?

Mungkin akan lebih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan hal tersebut di atas. Dan bagaimanakah jika hal tersebut terjadi pada lingkungan anda (apakah itu lingkungan kerja, sekolah (umum, ABK atau inklusi) atau, pada anak didik anda, tetangga, teman dekat, famili dsb, atau mungkin keluarga anda sendiri).

Ø Dapatkah anda berkomunikasi dengannya?

Ø Mengertikah anda dengan maksud dan tujuan yang diucapkannya?

Ø Ada rasa ibakah anda pada mereka yang mengalami gangguan berbicara/berkomunikasi itu?

Ø Pedulikah anda pada mereka?



RASA SYUKUR SILATURRAHIM

“ANAKKU INSPIRASIKU”

Assalamu’alaikum.

Anakku Rifqi Perkembangannya normal sesuai petunjuk yang ada di buku-buku panduan perkembangan bayi. anakku tidak melalui fase merangkak dan jalan tetah/selangkan-selangkah). Umur 7 bulan saat bayi lain bisa “ditatur” untuk pup & pipis, Rifqi tidak bisa karena selalu ingin polah kesana-kesisni. Melangkah dengan kaki kecilnya selalu Rifqi lakukan dengan berlari-lari, tidak mau dituntun juga saat jalan di pinggir jalan, sehingga ayahnya selalu menggendong. Mulai kuamati bahwa “ada sesuatu” yang lain dengan Rifqy.

Ketidaknormalan mulai terlihat ketika harusnya Rifqi mengularkan kata-kata, tetapi itu tidak dilakukannya sampai umur + 2 tahun. Sempat ia mengucap suku kata beberapa saat usianya + 15 bulan, missal : ma..ma…18 Bulan : apu..apu (saat diberi tahu lampu dan dia menirukan). Seiring waktu perbendaharaan ocehan Rifqi tidak bertambah, malah menghilang juga kelihatan sekali hiperaktifnya bertambah (tidak bisa diam-diam kalau tidur saja). Kami sebagai orang tua sudah bingung, Tanya sana-sini, browsing internet untuk mencari tahu “apa yang terjadi pada anak kami”. Seorang dokter anak bilang bahwa rifqi hiperaktif dan harus cepat disekolahkan. Tapi sekolah dimana? Umurnya juga masih 2 tahun..kemudian mencari second opinion pada sesorang dokter spesialis tumbuh kembang anak dan diagnosanya mengagetkan kami sebgai orang tua, Rifqi didignosa GPPH/ADHD (gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif), harus selalu dilatih bicara, diajak bicara dan berkomunikasi, jangan pernah bosan dan cepat diajak sosialisasi lebih sering. Kami mulai mencari sekolah dan tempat terapi , karena dengan bicara saja tanpa tahu metode mengajarinya, tidak ada perkembangan yang significant)

Usia + 2,1 tahun, Rifqi kami ajak ke sebuah sekolah yang ada di kecamatan kami, dimana terdapat terapi untuk anak berkebutuhan khusus. Jadilah rifqi terapi dan sekolah disana. Dari pengamatan saya dan informasi dari guru, memang rifqi terlihat aneh tingkahnya jika dikumpulkan dengan teman sebayanya, bergerak kesana-kemari, tidak mau mengikuti aturan, tidak berteman dengan sebayanya , hanya melihat-lihat saja.

Beberapa bulan di terapi, Rifqi mulai bisa paham kapan ia masuk kelas dan saat pulang, suku kata mulai keluar dan kemudian makin jelas & membentuk kata. Setelah kita lihat beberapa bulan kemudian, juga sampai setahun kemudian kami melihat perkembangan yang stagnan, Rifqi berhenti pada tahap identifkasi benda dan angka. Kami orang tua juga tidak tahu apa yang harus dilakukan dirumah untuk melatih kemampuan Rifqi dan komunikasinya. Setelah lumayan banyak kata-kata dipunyainya, Rifqi mulai mem-beo (mengulang kata-kata dari ucapan yang didengarnya tanpa tahu maknanya).

Kami mulai berpikir untuk mencari alternative terapi lain karena menurut kami kemajuan yang ditunjukkannya harus diasah terus dan ditingkatkan dengan metose yang kami orang tuanya bisa melakukannya dirumah.

Atas saran seoran teman, kami bawa rifqi ke pengobatan alternative dengan “tenaga dalam” dan air putih, Rifqi hanya disuruh duduk diam dan diberi tenaga dalam. Tapi step selanjutnya kami tidak tahu dan itu yang membuat kami tidak meneruskan terapi tersebut.

Pada periode itu rifqi kami bawa ke psikolog dan dianjurkan untuk terapi, hanya psikolog tsb tidak memberikan saran terapi seperti apa dan siapa yang harus kami datangi. Kemudian dari seorang teman saya diajak untuk terapi wicara di “klinik Fastabiqul khoirat” yang sampai sekarang rifqi terapi.

Dari pertemuan pertama, kedua dan ketiga, Alhamdulillah perkembangannya pesat sekali, kemampuan bicaranya meningkat, membeonya menghilang, ia mulai bisa diajak komunikasi, mulai bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan sederhana, juga mulai bertanya jika ingin tahu. Bahkan seiring dengan kemampuan bicara yang meningkat, di klinik Fastabiqul khairatpun juga melatih dan mengasah motorik halus, logika matematika, perilaku bahkan konsentrasinyapun semakin ditingkatkan terus menerus.

Seiring berputarnya waktu, Alhamdulillah dengan perkembangan yang pesat di klinik “Fastabiqul Khoirat” kami memutuskan untuk menyekolahkan di TK umum di dekat rumah.

Kami bersyukur, karena metode yang ada di klinik “Fastabiqul khoirat” bisa membuka kemampuan matematika Rifqi, membaca, menulis dan berkomunikasi. Karena diklinik ini memiliki metode yang sangat luar biasa dan kami rasakan hasilnya yaitu memadukan antara metode Terapi Wicara dengan Al Qur’an-Sunnah.

Klinik ini juga tidak tertutup terhadap keluhan orang tua yang dialami anak saat dilingkungan sosial sesungguhnya, sehingga orang tua benar-benar merasa tersupport dalam menghadapi anak-anak khusus semacam Rifqi.

Wassalam.

Orang Tua Rifqi, bedali agung lawang-Malang. 08125299709, 08179607950

“SENYUM ANAKKU, SENYUMKU”.

Ass.wr.wb.

Sejak dokter memvonis puteri kami Erin (4 thn) seorang Tuna Rungu, berbagai usaha telah kami lakukan demi kemajuan. Cara alternati hingga medis, bahkan berpindah-pindah beberapa sekolah ABK telah kami tempuh, namun kemajuan yang diperoleh belum memenuhi harapan, malah berkesan jalan di tempat. Alhamdulillah.., sejak mengikuti terapi wicara dengan Bp. Anton kemajuan Erin telah mampu mengucapkan beberapa kata, menulis dan membaca. Tak hanya bicara, Erin juga lebih tenang dan bisa mengendalikan diri. Yang lebih membuat kami bertahan dengan terapi di klinik ini selain hasilnya lebih cepat orang tua juga diajarkan bagaimana cara melatih anak dan teknik-tekniknya di rumah. Semoga niat baik klinik “Fastabiqul khairat” bisa dirasakan juga oleh orang tua lain yang memiliki anak bermasalah seperti putri kami.

Wassalam

Mamanya Erin Lawang-Malang, Telp: (0341) 427286, 081334778585

“TERANG DUNIA KU”

Assalamu’alaikum. Wr.wb

Anakku Dyo belum dapat berbicara lancar pada usia 2 tahun seusianya, jika sedang mood hanya 1 kata yang keluar itupun sarang jarang dan selebihnya bahasa planet yang keluar (ini istilah saya). Atas saran teman Dyo saya bawa ke physicolog dan dinyatakan anak saya sebagai penyandang autis. Saya tidak percaya dan tidak dapat menerima anak saya sebagai penyandang autis, lalu kami bawa lagi ke physicolog yang lain ternyata diagnosanya sama. Selain menyandang Autis anak kami juga Hiperaktif, kemudian kamipun mencari klinik terapi untuk anak kami. Saya sudah kemana-mana mencari klinik terapi yang sesuai dengan pendapatan suami saya tetapi semua mahal, untuk uang masuknya saja semua rata-rata harus membayar Rp. 2.000.000. Belum SPPnya Rp. 475.000 yang jadwal terapina hanya 2X seminggu. Terus belum lagi tes untuk mengetahui anak ini termasuk penyandang apa. Saya sangat sedih karena tidak mampu mengeluarkan biaya sebesar itu. Ada yang menyarankan ke alternatif di surabaya, Di alternatif Dyo dipijat dan semua yang diharuskan di alternatif tersebut saya ikuti termasuk mengganti nama anak saya. Satu minggu sekali saya mengantar anak saya ke surabaya, yang dengan kondisi hiperaktif itu selalu membuat ulah jalan-jalan dan naik-naik kursi di dalam bis, saya kewalahan. Setelah 3 bulan pengobatan, yang memberikan terapi menyarankan Dyo di bawa ke dokter syaraf karena Dyo memiliki gangguan syaraf.

Ya Allah..., kenapa baru sekarang jika tidak sanggup menangani Dyo, rasanya dunia saya gelap memikirkan masa depan Dyo.

Pada suatu hari suami saya pulang kerja mendapat informasi ada tempat terapi yang murah dan baik, sayapun mendaftan ke klinik tersebut dengan uang pendaftaran Rp. 50.000 dan biaya setiap kali pertemuan terapi Rp. 20.000, dan Dyo pun mulai terapi. Tapi setelah hampir satu tahun belum ada perkembangan sama sekali, saya sangat sedih rasanya dan saya memandang dunia ini gelap.... bagaimana masa depan anak saya?.

Pada suatu hari saya ketemu Mama Rifqi dan memberikan informasi tentang klinik wicara milik bapak Anton, tapi saya belum tergerak mendatanginya karena rasanya saya sudah lelah dan putus asa dengan janji-janji yang ditawarkan.

Sampai suatu ketika suami saya mengajak saya ke klinik wicara milik pak Anton. Di sana Dyo langsung di terapi. Pertama Dyo nangis karena di suruh duduk, lambat laun akhirnya Dyo mulai dapat dikendalikan, Dyo sudah menunjukan perubahan yang sangat cepat dan sudah tidak terlalu hiperaktif. Alhamdulillah.... di klinik ini tidak diminta uang apapun, tidak ada uang pendaftaran, tidak ada uang SPP dan uang lainnya. Yang lebih mengharukan diri saya dan keluarga adalah jika kita ingin memberikan biaya terapi itupun seikhlasnya sesuai dengan kemampuan. Dan selama mengikuti terapi satu bulan di klinik Terapi Wicara “Fastabiqul Khairat” dengam seminggu dua kali, Dyo sudah mau menjawab jika di tanya. Sudah 5 bulan mengikuti program terapi kini Dyo sudah memiliki perbendaharaan kata yang banyak.

Dunia saya menjadi terang benderang...

Alhamdulillah ya Allah atas karuniamu pada Dyo.

Wassalam.

Ibu dari Dyo Karang Ploso-Malang, HP. 081333668832, 085755852655

“BICARA LANCAR MENAMBAH PERCAYA DIRI”

Perkenalkan nama saya Rinto (19), sekarang bekerja sebagai marketing kesehatan didaerah Malang. Dan alhamdulilah berjalan dengan baik, saya adalah orang yang mempunyai tipikal cuek dengan keadaan jadi saya tidak terlalu menggubris dengan keadaan saya yang gagap, mungkin sebagian orang akan minder dengan hal tersebut tapi saya tidak, saya berusaha untuk tetap bergaul dan berusaha agar “kelemahan” saya ini tidak menjadi hambatan untuk saya. Walaupun sering mendapat cemooh dan ejekan dari teman, saya terus maju dan malah sempat menjadi ketua seksi bidang OSIS dan ketua beladiri waktu saya SMA.

Selang waktu berjalan, tepatnya saat saya lulus sekolah dan ingin mendaftarkan diri menjadi seorang tentara,saat itulah kecemasan dalam diri saya timbul, karena mana mungkin seorang gagap menjadi tentara, oleh karena itu saya mencari solusi untuk mengatasinya. Dan akhirnya hal itu saya temukan ditempat Bapak Anton, itupun saya tahu ketika saya sedang makan bakso dengan teman saya dipinggir jalan depan SLB. Kemudian beberapa hari Saya mencoba iseng-iseng untuk kesana,ternyata orangnya sangat baik, membuat nyaman walaupun baru berkenalan. Dan yang paling membuat saya senang adalah metode-metode terapi beliau yang menurut saya lucu dan unik, walaupun awalnya canggung tapi tetap saya lakukan karena keinginan untuk sembuh, saya terapi disana kurang lebih 3 bulan, dengan jangka waktu awal 1 minggu 2x. Saya pun terus berlatih sesuai dengan metode yang diberikan, dimana saja saya lakukan karena metodenya tergolong simple dan mudah dilakukan.

Alhamdulilah sekitar 1 bulan saya terapi terdapat banyak kemajuan yang berarti, membuat saya lebih percaya diri juga. Dan sedikit demi sedikit terapi saya dikurangi menjadi 1 minggu 1x, 2 minggu 1x begitu seterusnya hingga saya lancar. Akhirnya saya pun mencoba untuk mendaftarkan diri untuk masuk tentara tapi apa mau dikata ternyata bukan nasib saya untuk jadi tentara. Tapi saya akhirnya menemukan kerja yang cocok untuk melatih komunikasi saya sampai saat ini. Karena berhubungan langsung dengan banyak orang dan dibutuhkan kemampuan untuk berbicara yang baik.

Kesembuhan saya ini juga tidak lepas dari rahmat Allah SWT dan kemauan keras dalam diri untuk memperoleh kesembuhan, sebab kunci utama adalah kepercayaan dalam diri, kemauan, serta menerapkan terus metode yang diberikan, karena semakin sering kita berlatih semakin cepat pula kita memperoleh hasil. Jadi jangan malu dengan “kekurangan” yang anda punya karena pasti semua ada jalan keluarnya jika anda mau berusaha.

Semoga pengalaman saya ini mampu memotivasi teman-teman yang memiliki gangguan berbicara berupa gagap, bahwa gagap bisa kembali normal dan saya lebih percaya diri. Coba dan datanglah ke klinik “Fastabiqul Khairat”, pasti anda mendapatkan bantuan berupa metode yang sangat mudah dan menyenangkan namun hasilnya luarrrr biasa…….

Thanx pak Anton…. Dari Rinto lawang-Malang. HP. 085755732521

Related Articles :


Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

2 komentar:

Umum mengatakan...

Assalamualaikum.. Klo boleh sy bertanya apakh t4 terapi yg d mksud msh buka?

Unknown mengatakan...

Masih

Posting Komentar

 
Free Host | new york lasik surgery | cpa website design